Banyak cerita hadir pasca kejadian bom yang
terjadi di jalan MH Thamrin tempo hari. Saya siang itu sedang siap-siap pergi mengurusi
pekerjaan jadi harap-harap cemas. Cemas kalau-kalau jalanan jadi macet di semua
arah.
Bukan berarti saya tidk peduli dengan
tragedi memilikun tersebut. Tapi seperti yang banyak orang katakan, life
must go on. Pekerjaan termasuk bagian dalam mempertahankan hidup, bukan?
Haha.
Dan kehadiran ojek online benar-benar solusi yang
ga ada matinya. Menurut saya lho..
Selesai mengurusi pekerjaan yang lumayan menguras
tenaga, menjelang jam 5 sore saya memesan ojek online (grabbike – sebut merk
karena terlalu panjang ngetiknya ) menuju daerah Pejaten.
Kebetulan ada acara
pembukaan official store pertama di Indonesia oleh motor merk Royal Enfiled di
kawasan tersebut.
Nah sepanjang perjalanan si Bapak driver grabbike
membahas tentang kejadian terror hari itu. Katanya, “Bapak keluar jam 8, baru
dapat beberapa trip, denger ada bom di Sarinah. Ya udah Bapak ikutan kesana.
Bapak pengen liat langsung suasananya seperti apa, katanya. Keasikan di sana,
tau-tau udah sore aja”, lanjutnya.
Saya iseng nanya si bapak, “Menurut Bapak kenapa
orang-orang itu sampai melakukan hal meresahkan masyarakat?” Dan jawabannya
cukup mencengangkan. Atau lebih tepatnya membuat saya tersenyum geli sembari
mikir.
Begini jawabannya:
“Ah.. Orang-orang seperti itu mah orang stres,
Neng. Ngga punya tujuan hidup. Kalau mau ngebom mah bukan di sini tempatnya.
Pergi sana di medan perang yang lagi banyak diributin. Timbang ngebunuh
orang-orang yang ga berdosa. Lagian apa ga kasian ya sama keluarganya. Bapak
mah heran sama orang seperti itu.” Saya mengangguk khusyuk, mengamini
perkataannya. Namun ada satu kalimat yang membuat saya merenung sesaat.
TUJUAN HIDUP!! Bapak driver ojek aja mengerti
bahwa seseorang harus punya tujuan hidup.
Mengapa seseorang perlu punya tujuan hidup?
Jawabannya sederhana, agar hidup kita terarah. Bukan hidup yang sekedar hidup
seperti kata Buya Hamka.
Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup.
Kalau bekerja sekedar bekerja, kera di hutan juga bekerja. –Buya Hamka –
Sebab ketika kita tidak memiliki tujuan hidup,
mudah saja kita tergelincir pada hal-hal yang tidak sepatutnya, sesuatu yang
tidak membuat kita tumbuh menjadi pribadi yang baik. Adanya tujuan hidup, akan
menjadi acuan pencapaian dan evaluasi diri. Sebagai bahan perbaikan ketika
mendapati hasil di bawah target yang ingin dicapai.
Yang perlu kita ingat, bahwa manis dan indahnya
kehidupan itu tidak datang dengan sendirinya. Tidak mungkin diperoleh dengan
ongkang-ongkang kaki. Apalagi hanya berharap keajaiban. Kemenangan justru
diperoleh setelah lelahnya sebuah perjuangan.
Nah, dari penjelasan pak driver, bisa dikatakan
bahwa orang yang tidak punya tujuan hidup dapat berakibat pada gampangnya
mengambil keputusan tak masuk akal. Semisal mengharap syurga dan bidadari.
Pertanyaannya apa iya dikasih surga ketika cara yang ditempuh justru jauh dari
perintah Allah dan rasul-Nya? Bukankah dikatakan, membunuh satu orang tak
bersalah itu seumpama membunuh manusia seluruhnya, dan menyelamatkan seorang
manusia semisal menyelamatkan manusia seluruhnya?!
Jadi, apa tujuan hidup kamu? (Nunjuk hidung
sendiri) -_-
Tidak ada komentar
Harap tinggalkan komentar yang relevan ya teman-teman^^