Sejak kapan teman-teman lancar
membaca? Saya akui, saya baru lancar membaca menginjak kelas 3 SD. Dan sejak bisa membaca, tak ada filter bacaan yang ditentukan. Baik oleh orang
tua maupun keluarga lain.
Saya ingat betul buku pertama
yang saya baca waktu itu berupa novel, bukan kumpulan cerita pendek. Saking
senangnya buku itu saya lahap dalam sehari. Judulnya Si Celung/Si Bungsu. Yang
entah saya dapatkan dari mana. Tampaknya buku ini bukan buku populer. Karena
sempat beberapa kali saya mencoba searching di
google tapi tak mendapatkan hasil yang sesuai.
Buku ini bercerita tentang si Celung, bungsu dari 25 bersaudara. Kebanyakan kakaknya jahat dan tidak memperlakukannya sebagaimana saudara. Kegiatannya mencari kayu di hutan. Suatu ketia ia bertemu dengan Dadap, seorang lelaki gagah rupawan lagi terpandang. Setelah mengalami lika-liku (saya lupa detail ceritanya) akhirnya mereka menjadi pasangan yang serasi. Celung sendiri merupakan bunga dari pohon Dadap.
***
Selanjutnya buku milik abang lah
yang saya lahap. Kebanyakan komik Petruk, karya Tatang S. Pasti nama beliau juga tak asing di telinga teman-teman, kan?
Ada juga novel Wiro Sableng. #tutupmuka xD
Nah salah satu bukunya yang paling
membekas adalah satu examplar yang lumayan tebal, cerita tentang Isa
Almasih/Imam Mahdi. Wujudnya dalam bentuk kartun gitu. Dari buku ini saya tahu
bahwa kelak diakhir zaman akan datang Imam Mahdi. Di buku itu juga menceritakan
tentang siksa neraka. Walaupun ceritanya agak berat namun terbilang mudah
dicerna berkat visualiasinya.
Sayangnya setelah bolak balik dibaca dan dipinjam sana-sini buku itu menemukan
akhirnya di tukang loak.
Akses terhadap buku di masa kecil saya terbilang sulit. Waktu SD, sekolah hanya meminjamkan buku-buku pelajaran yang diwariskan secara turun temurun. Tak ada buku bacaan dan sejenisnya. Pun masa SMP, ada perpustakaan namun tidak diurus. Tak ada kegiatan pinjam meminjam buku. Dibiarkan menjadi gudang tak terurus.
Alhasil saya membaca apa yang
nampak di mata saja. Seperti majalah Tempo dan Intisari, yang sejatinya bacaan
milik Bapak. Isinya tentang hukum, politik dan sebangsanya. Hhh
Lalu majalah Annida. Saya lupa
tepatnya dapat pinjam dari siapa. Yang paling saya ingat adalah rubrik sahabat
nida. Dengan tokoh seorang perempuan dengan jilbab lebarnya. Di antara tiga
majalah ini, tentu saja saya menemukan kisah-kisah inspiratif. Dan pastinya
menambah wawasan saya kala itu.
Saya juga sempat mencicipi
cerita-cerita di majalah Bobo. Menemukan tumpukan majalah ini di rumah tetangga
tak ubahnya serupa menemukan harta karun bagi saya.
***
Duh waktu dulu itu susah sekali mbak kalau mau buku baru tapi kalau sekarang mah sudah ada banyak penjual buku yang lengkap juga pokoknya enakan jaman sekarang daripada dulu ya.
BalasHapusIya Kang. Alhamdulillah sekarang ngga susah akses thd buku-buku bagus. :D
BalasHapusMajalah Bobo legendaris sekali yak
BalasHapusKisahnya membangun dan inspiratif serta menghibur. hidup Bobo! :D
HapusKomik petruk dan wiro sableng ini memang legendaris banget yaa.
BalasHapusPetruknya Tatang S :D
HapusBanyak kenangan ternyata ya dengan majalah dan buku lawas, saat ini buku mudah didapatkan asal ada uang buku dibawa pulang hehehe. Yang terpenting adalah semangat untuk membacanya yang perlu digalakkan dan dan dikampanyekan, #AyoBacaBuku !
BalasHapusBetul Mas. Sekarang banyak pilihan, bisa dibawa pulang asal ada uang.
BalasHapusWah, koleksinya banyak banget mbak... buku2 berat pula.. kereeen!
BalasHapusHihhii.. itu mah buku di perpustakaan Museum Mandiri Mba :D
HapusKoleksi bukunya tebel-tebel banget, ya. Oo...ternyata itu buku di perpustakaan Museum Mandiri toh (baru baca di akhir baris tuh, hehe... bunda udah kagum banget Azzura bukunya tebel-tebel semua tuh.
BalasHapusBuku pertama yang aku baca juga "si celung". Waktu itu aku masih SD. Dan rasanya itu buku yang sangat berkesan di dalam ingatanku.
BalasHapusDulu saya juga baca si Celung. Sampai punya bukunya. Membekas dalam ingatan ceritanya. Ternyata iseng searching si Celung si google, akhirnya menemukan blog ini.
BalasHapusJudul bukunya apa y kak? Saya juga waktu SD membaca cerita si celung itu, rindu sekali pingin cari bukunya
Hapussicelung buku pertama yg sangat membekas dlm ingatan,iseng jg search bukunya kepengen mengulang cerita sekalian berbagi sama anak.. nemunya malah blog ini
BalasHapusSaya juga dulu waktu sd baca si bungsu / si celung
BalasHapusMau buku nya cari dimana ya