Review Film Korea : Dont Cry Mommy. Via http://www.koreanfilm.or.kr |
Sebenarnya saya tidak sengaja nonton film ini. Cuma karena
lagi iseng, buka laptop dan liat folder film. Dan film Korea satu ini ada di
urutan paling atas. Berhubung tidak ada kegiatan, dan dari pada bengong, jadilah
saya klik film Dont Cry Mommy ini.
Melihat scane pertama, saya pikir film ini akan bercerita
tentang perjuangan seorang ibu menjadi single parent. Karena di sana terlihat
mantan pasangan suami-istri baru saja usai mengikuti sidang perceraian,mereka
sedang melakukan percakapan untuk yang terakhir kalinya secara langsung.
Scane selanjutnya menunujukkan keseharian dan kedekatan sang
ibu dan puterinya yang cantik, pintar dan periang. Memasuki menit ke-10 saya
mulai agak curiga arah film ini. Maklum, karena saya tidak punya gambaran
apa-apa mengenai film ini sebelumnya, jadi saya hanya bisa menebak-nebak.
Petaka di mulai ketika si anak, Eun Ah, menaruh hati pada teman sekolahnya.
Kebahagiaan dan keceriaan Eun Ah (Nam Bo Ra) berakhir ketika ia diminta JoHan
(Dong Ho - ex member UKiss) datang ke atap gedung sekolah seorang diri. Namun
sesampainya di atap ternyata JoHan tidak sendiri. Rupanya ia dan teman satu genknya sudah merencanakan
untuk memperkosa Eun Ah.
Mirisnya, setelah sidang pengadilan pertama pasca kejadian
para pelaku dibebaskan dengan alasan tidak ada bukti, tidak adanya saksi dan
dengan alasan masih di bawah umur, si korban diancam. Dengan dalih, video
rekaman saat kejadian akan disebar. Sehingga ia disuruh untuk mendatangi suatu
tempat dengan janji video akan dihapus. Yang terjadi? Ia “dikerjai” lagi dan
lagi. Hingga akhirnya tak bisa lagi
menahan semua tekanan yang dia rasakan dan memutuskan untuk bunuh diri.
Sebelum Eun-ah mengakhiri hidupnya, ia membelikan kue untuk
ibunya yang akan berulang tahun beberapa hari lagi. Kue itu ditemukan sang ibu
setelah pemakaman, di dalam kulkas. Dengan tulisan “Dont Cry Mommy.” Seolah
berpesan agar ibunya tidak usah menangisi kepergiannya. Tapi ibu mana sih yang
sanggup nggak nangis ketika anak perempuannya dilecehkan dan tidak mendapat
keadilan, yang berujung kematian? Ibu mana yang tahan berdiam diri melihat
fakta yang sedemikian mengiris hati seperti ini.
Berdasarkan Realita
Film ini diangkat berdasarkan realita yang terjadi di Korea
selatan sebagaimana fakta berikut:
Ngerinya kejadian serupa juga banyak di sekeliling kita,
Indonesia. Remaja bahkan masih terbilang kanak-kanak berani memperkosa teman
bermainnya yang juga masih ingusan.
Kalau sudah seperti ini apa yang harus kita lakukan sebagai
orang tua, khususnya orang tua korban (orang tua anak perempuan)? Luka fisik
mungkin bisa sembuh beberapa hari saja. Tapi luka bathin siapa yang dapat
menghapusnya. Noda itu akan selalu ada dan menghantuinya hingga akhir. Akan mempengaruhi
pergaulannya, akan menggoncang psikisnya. Mengganggu mentalnya.
Sedangkan pelaku hanya diberi peringatan, atau paling berat
hanya hukuman percobaan yang kebanyakan tak lebih hanya selama 6 bulan. Alasannya?
Masih di bawah umur. Ringannya hukuman bagi pelaku tindak asusila di bawah umur
ini memicu semakin bertambahnya kasus serupa dari tahun ke tahun.
Alur Cerita
Dari pembukaan cerita sampai pada inti cerita tidak bertele,
hanya butuh waktu sekitar 10 menit saja. Hal ini membuat saya sebagai penonton merasa tidak
bosan, bahkan dibuat penasaran tentang apa lagi yang akan terjadi di scane
berikutnya.
Para tokoh juga sukses membuat saya menghayati cerita. Gimana
geregetannya saya ngeliat muka sok polosnya si Jo Han. Betapa saya merasakan
ledakan kepuasan ketika ibu Eun Ah berhasil memberi pelajran kepada para pelaku satu
persatu. Haha. Dan sebagai remaja puteri yang merasa kehilangan harapan hidup, serta mental yang hancur, diperankan secara apik oleh Nam Bo Ra (Eun Ah)
Mbuhlah, mungkin naluri emak-emak kali yak. Wkwk
Dari film ini saya menyadari betapa riskannya jadi perempuan
dan memiliki anak perempuan. Karena biar bagaimana pun secara fisik, perempuan memiliki keterbatasan tenaga
ketika ingin melawan.
Semoga kita dan keluarga kita terhindar dari per(ke)lakuan tak bermoral semacam ini. Luar biasa besarnya
tanggung jawab mereka yang bergelar orang tua. Bahwa memiliki anak tidak hanya
sebatas melahirkan, membesarkan, dan memberinya makan. Tapi bagaimana kita
menjaga pergaulan dan membentuk perilakunya.
Cast
Yoo Sun as Yoo-lim
Nam Bo-ra as Eun-ah, daughter of
Yoo-lim
Shin Dongho as Jo-han, schoolmate of
Eun-ah
Yu Oh-seong as police detective
Kwon Hyun-sang as Park Joon
Choi Dae-chul as Yoo-lim's
ex-husband
Produksi
KIM Yong-han - Director
KIM Yoon-oh - Producer
KIM YEONG-HWAN - Line Produce
Durasi: 90 menit
Don’t Cry Mommy pertama
kali dirilis di Korea Selatan pada tanggal 8 October 2012 di acara Busan
International Festival Film dan telah menarik banyak perhatian.
Trailer
ternyata di Korea juga banyak kasus pelecehan perempuan yak? Bisa ngeri kayak gitu ya? Jangan sampe deh
BalasHapusmakasih reviewnya mbak,, mau tak cari nih film kayaknya bgus bgt..
BalasHapusaku liat trailernya udah krasa bakal seru bgt.. thanks rekomend nya..mau tak cari ntar mbak..
BalasHapusterimakasih kak/mbak/tante atas review nya hehe aku jd penasaran banget
BalasHapus